Search for:
Jenis-Jenis Jerawat yang Perlu Dikenali, Ini 6 Jenisnya

Jenis-Jenis Jerawat yang Perlu Dikenali, Ini 6 Jenisnya

Jenis-jenis Jerawat – Jerawat merupakan kondisi kulit yang timbul akibat peradangan pada kelenjar pilosebasea, menghasilkan komedo, kista, papul, atau pustul. Variasi jenis jerawat dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristiknya. Jadi, apa saja varian jerawat yang sering ditemui?

Yuk, kita telusuri informasi komprehensif mengenai jenis-jenis jerawat dalam artikel berikut. Jangan lewatkan!

Jenis-Jenis Jerawat yang Perlu Dikenali

Ada beberapa jenis jerawat yang sering dijumpai, seperti jerawat pustula, jerawat papula, jerawat kistik, jerawat nodulokistik, jerawat conglobata, dan jerawat fulminans. Di bawah ini adalah penjelasan detail mengenai masing-masingnya:

1. Jerawat Pustula

Jerawat Pustula
Jerawat Pustula

Jerawat pustula adalah salah satu bentuk jerawat yang terjadi ketika pori-pori kulit tersumbat oleh sel-sel kulit mati dan sebum berlebih, menyebabkan infeksi. Karakteristiknya meliputi kemerahan, peradangan, dan adanya nanah putih di pusatnya. Kondisi ini sering membuat ketidaknyamanan dan bisa meninggalkan bekas jika tidak ditangani dengan baik.

2. Jerawat Papula

Jerawat papula merupakan jenis jerawat yang berbeda dari pustula karena hanya terdiri dari benjolan merah tanpa adanya pus di tengahnya. Penyebabnya adalah penyumbatan pori-pori oleh sel-sel kulit mati yang mengakibatkan peradangan. Jerawat papula sering kali muncul ketika komedo tidak diobati dengan benar, dan perubahan hormon seperti pada masa remaja, menstruasi, atau kehamilan juga dapat menjadi pemicu.

3. Jerawat Kistik

Jerawat kistik merupakan kondisi jerawat yang disebabkan oleh penumpukan sel-sel kulit mati dan sebum di dalam folikel rambut. Karakteristiknya meliputi benjolan besar berwarna merah di bawah permukaan kulit yang menyerupai bisul.

Baca Juga  5 Penyakit Karena Vape Yang Perlu Kalian Cari Tahu

Jerawat ini sering disertai dengan rasa nyeri, peradangan, dan nanah di dalamnya. Jika terinfeksi bakteri di permukaan kulit, jerawat kistik dapat terus membesar dan memperburuk kondisinya. Penanganan yang tepat termasuk penggunaan obat topikal atau oral yang diresepkan oleh dokter, serta menjaga kebersihan kulit untuk mencegah infeksi lebih lanjut.

4. Jerawat Nodulokistik

Jerawat nodulokistik, atau dikenal juga sebagai jerawat batu, adalah benjolan merah di bawah kulit tanpa adanya nanah. Jerawat ini sulit diraba dan sering menimbulkan rasa nyeri yang intens. Selain itu, bekas luka yang dihasilkan juga bisa mengganggu secara estetik.

Penanganan jerawat nodulokistik sering memerlukan perawatan medis yang komprehensif, termasuk penggunaan obat-obatan topikal atau oral, serta terapi medis seperti injeksi kortikosteroid atau prosedur penghilangan bekas luka.

5. Jerawat Conglobata

Jerawat conglobata merupakan bentuk jerawat yang sangat parah, ditandai dengan benjolan-benjolan yang saling terhubung di bawah kulit dan nodul yang meradang. Biasanya, jerawat ini muncul di area wajah, dada, punggung, bokong, dan leher, menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan estetika yang signifikan.

Penyebab jerawat conglobata dapat bervariasi, termasuk tingginya hormon testosteron, penggunaan obat steroid dalam jangka panjang, serta gangguan autoimun yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh.

6. Jerawat Fulminans

Jerawat fulminans adalah bentuk jerawat yang paling parah dan membutuhkan penanganan medis segera. Jerawat ini muncul secara tiba-tiba di seluruh tubuh dan sering disertai gejala seperti nyeri otot, demam, keluarnya darah dari jerawat, serta pembengkakan hati dan limpa.

Meskipun penyebabnya belum sepenuhnya dipahami, tingginya hormon testosteron diduga berperan dalam perkembangannya.

Cara Mengobati Jerawat

Penanganan jerawat tergantung pada tingkat keparahannya. Berikut beberapa metode umum untuk mengatasi jerawat:

  • Menjaga kebersihan dan kelembapan kulit dengan baik.
  • Menghindari makanan yang dapat memicu jerawat.
  • Menggunakan tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan.
  • Menggunakan produk kecantikan yang tidak mengandung minyak dan tidak menyumbat pori-pori.
  • Menghindari pemecahan jerawat karena dapat menyebabkan infeksi lebih lanjut.
  • Menggunakan obat topikal yang mengandung asam salisilat, benzoil peroksida, atau retinoid.
  • Menggunakan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab jerawat dan mengurangi peradangan. Obat ini bisa dioleskan atau diminum sesuai anjuran dokter.
  • Melakukan terapi fotodinamik dengan mengoleskan larutan khusus di kulit dan menggunakan sinar laser untuk mengurangi kelenjar minyak dan menghilangkan jerawat.
Baca Juga  Penyakit Skizofrenia: 4 Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya

Kesimpulan

Artikel ini membahas beragam jenis jerawat dan cara mengatasinya. Jerawat merupakan masalah kulit umum yang disebabkan oleh peradangan pada kelenjar pilosebasea. Beberapa jenis jerawat yang umum terjadi meliputi jerawat pustula, papula, kistik, nodulokistik, conglobata, dan fulminans, masing-masing dengan karakteristik dan tingkat keparahan yang berbeda.

Untuk mengatasi jerawat, langkah-langkah seperti menjaga kebersihan kulit, menghindari makanan penyebab jerawat, menggunakan produk non-comedogenic, dan mengobati jerawat dengan obat topikal atau antibiotik dapat dilakukan. Terapi fotodinamik juga menjadi pilihan untuk kasus jerawat yang parah.

Penting untuk memahami jenis jerawat yang dialami dan berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi kulit individu. Dengan perawatan yang tepat, jerawat dapat diatasi dan kulit dapat kembali sehat dan bersinar.