Search for:
Penyakit Skizofrenia

Penyakit Skizofrenia: 4 Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya

Penyakit Skizofrenia merupakan kendala mental yang menimbulkan pengidapnya hadapi halusinasi, delusi, dan pergantian sikap. Keadaan ini bisa mempengaruhi cara pengidap dalam berpikir dan berperan sehingga kurangi kemampuannya buat berhubungan dengan orang di sekitarnya.

Dalam sebagian permasalahan, skizofrenia juga bisa diiringi dengan penyakit lain, semacam diabet, penyakit jantung, ataupun peradangan, sehingga memerlukan perawatan dengan lekas. Ayo kenali lebih lanjut tentang kendala penyakit skizofrenia dalam postingan berikut ini.

Apa itu Penyakit Skizofrenia?

Penyakit Skizofrenia merupakan kendala mental yang lumayan sungguh-sungguh, di mana pengidapnya hadapi kesusahan dalam membedakan khayalan dan realita. Keadaan ini biasanya disyarati dengan sikap abnormal, semacam delusi dan halusinasi, sehingga tidak tidak sering pengidapnya dikira “edan”.

Penyakit Skizofrenia merupakan permasalahan kesehatan jangka panjang yang membutuhkan perawatan berkepanjangan. Maksudnya, pengidap skizofrenia butuh menempuh perawatan seumur hidup buat mengendalikan gejala, menghindari komplikasi, dan menolong mereka dalam melaksanakan kegiatan tiap hari.

Per Januari 2022, World Health Organization mencatat dekat lebih dari 20 juta orang di segala dunia hadapi keadaan ini. Baik laki-laki ataupun perempuan, keduanya bersama berpotensi buat hadapi keadaan ini. Walaupun demikian, pada sebagian permasalahan, laki-laki umumnya lebih dahulu menampilkan gejala skizofrenia dibanding perempuan.

Penyakit Skizofrenia

Penyebab Penyakit Skizofrenia

Belum dikenal secara tentu apa penyebab skizofrenia. Tetapi, sebagian aspek yang dikenal bisa merangsang terbentuknya skizofrenia merupakan selaku berikut:

Baca Juga  Cacar Monyet: Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya

1. Aspek Genetik dan Lingkungan

Kendala skizofrenia bisa dipicu oleh aspek genetik ataupun generasi. Apabila ada salah satu keluarga inti yang terserang kendala ini, hingga orang tersebut berisiko besar hadapi perihal seragam.

Tidak hanya itu, aspek area semacam peradangan virus ataupun kekurangan nutrisi saat di isi, juga hidup di area yang penuh tekanan sehingga hadapi tekanan pikiran berat bisa merangsang seorang menderita skizofrenia.

2. Perbandingan Struktur Otak

Walaupun tidak dikenal secara tentu apa penyebab skizofrenia, tetapi ada dugaan kalau kendala kejiwaan ini berkaitan dengan perbandingan struktur otak.

3. Permasalahan Penyeimbang Kimia di Otak

Setelah itu juga diyakini kalau ketidakseimbangan kandungan zat kimia dalam otak yang bernama dopamin dan glutamat bisa merangsang skizofrenia.

4. Pemakaian Obat-obatan Tertentu

Skizofrenia juga dapat diakibatkan oleh penyalahgunaan obat-obatan terlarang semacam narkotika.

Jenis-Jenis Penyakit Skizofrenia

Bersumber pada isyarat yang timbul, skizofrenia dibagi jadi sebagian jenis, di antara lain adalah:

1. Skizofrenia Paranoid

Penyakit Skizofrenia paranoid ialah jenis skizofrenia yang sangat universal terjalin, di mana sebagian gejala utamanya merupakan delusi dan halusinasi terhadap ketakutan tertentu. Pengidap keadaan ini kerap kali memiliki kecurigaan berlebih pada orang-orang di sekitarnya sehingga susah mengatur emosi ataupun keinginannya.

2. Skizofrenia Katatonik

Penyakit Skizofrenia katatonik tercantum keadaan yang sangat sangat jarang, umumnya disyarati dengan gerakan secara seketika, tidak biasa, dan terbatas. Pengidapnya dapat saja bergeser dari sangat aktif ke diam dalam sekejap dan kebalikannya. Mereka juga tidak banyak bicara, tetapi kerap meniru perkataan ataupun gerakan orang lain.

3. Skizofrenia Tidak Terdiferensiasi

Penyakit Skizofrenia tidak terdiferensiasi menampilkan bermacam gejala dari jenis skizofrenia yang lain. Misalnya, pengidap dapat saja tidak banyak bicara ataupun berekspresi sekalian hadapi kebimbangan ataupun paranoid.

Baca Juga  Mengungkap 10 Fakta Asbestosis yang Belum Diketahui Banyak Orang

4. Schizoaffective Disorder

Pengidap schizoaffective disorder biasanya hadapi delusi yang diiringi dengan satu ataupun lebih gejala kendala mood ataupun atmosfer hati.

5. Gejala Skizofrenia

Gejala skizofrenia dibagi jadi 4, ialah gejala negatif, positif, kognitif dan atmosfer hati (mood). Berikut tiap-tiap penjelasannya.

6. Gejala Negatif

Gejala negatif pada penyakit skizofrenia mengacu pada hilangnya watak, Kerutinan, ataupun atensi tertentu yang umumnya dipunyai oleh orang wajar. Sebagian gejala negatif skizofrenia merupakan:

  • Menyusutnya kemauan berdialog dan bersosialisasi.
  • Menyusutnya atensi dan motivasi.
  • Kehabisan bermacam-macam emosi yang umumnya dialami dan ditampilkan.
  • Kemauan buat selalu malas dan lesu dan menolak berganti.

7. Gejala Positif

Gejala positif merupakan gejala ataupun sikap yang ditemui pada pengidap skizofrenia yang sepatutnya tidak dipunyai oleh orang wajar. Ada pula beberapa gejala positif skizofrenia merupakan:

  • Halusinasi, kerap kali berupa bayangan ataupun suara-suara yang tidak nyata.
  • Delusi, contohnya menyangka kalau dirinya lagi dikejar-kejar orang ataupun organisasi tertentu.
  • Pergantian sikap dan cara bicara jadi tidak tertib (meracau).

8. Gejala Kognitif

Sedangkan itu, sebagian gejala kognitif penyakit skizofrenia di antara lain:

  • Kesusahan berkonsentrasi.
  • Menyusutnya guna memori.
  • Kesusahan dalam menerima dan menguasai sinyal ataupun isyarat dalam ikatan dengan orang lain.
  • Menyusutnya keahlian buat mengendalikan dan cenderung berpikir abstrak.
  • Gejala Atmosfer Hati (Mood)

Gejala atmosfer hati umumnya disyarati dengan pergantian mood secara tidak menentu. Pengidap dapat saja merasa bahagia ataupun pilu tanpa alibi yang jelas. Mereka juga bisa merasa tertekan dan sedih hati.

Pengidap skizofrenia biasanya tidak menyadari keadaan yang lagi dideritanya. Seperti itu kenapa diperlukan pertolongan dari orang-orang di sekitarnya buat mengidentifikasi tanda-tanda skizofrenia semenjak dini.

Penyakit Skizofrenia

Diagnosis Penyakit Skizofrenia

Saat sebelum menegakkan penaksiran, dokter akan melaksanakan tanya jawab terpaut gejala dan riwayat kesehatan penderita kepada keluarganya. Setelah itu dicoba juga sebagian uji buat membenarkan terdapat tidaknya penyalahgunaan zat beresiko ataupun terdapatnya keadaan kedokteran tertentu.

Baca Juga  Waspadai Penyakit Pancaroba Ini, Lindungi Diri Anda!

Berikutnya, dokter akan melaksanakan sebagian pengecekan penunjang, semacam:

  • Pengecekan raga. Pengecekan ini akan menolong dokter membenarkan terdapat tidaknya permasalahan lain yang berpotensi menimbulkan gejala penyakit skizofrenia.
  • Uji darah lengkap. Uji darah bertujuan buat mengesampingkan permasalahan kedokteran yang lain yang bisa jadi jadi sumber gejala.
  • Uji pencitraan dengan CT scan ataupun MRI. Tujuannya merupakan buat mengenali terdapat tidaknya kelainan pada struktur sistem saraf pusat dan otak penderita.

Dokter juga akan melaksanakan penilaian kejiwaan dengan mengamati sebagian perihal, meliputi:

  • Mengamati penampilan, sikap, dan perilaku penderita.
  • Memberikan beberapa persoalan menimpa halusinasi, delusi, atmosfer hati, pemakaian zat tertentu, sampai latar balik diri dan keluarga. Pengecekan ini bisa menolong dokter memperhitungkan seberapa besar resiko penderita dalam membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Cara Menyembuhkan Penyakit Skizofrenia

Apakah penyakit skizofrenia dapat sembuh? Butuh dikenal, belum terdapat obat spesial yang bisa mengobati skizofrenia. Walaupun begitu, ada penyembuhan yang dapat dicoba buat mengatur dan kurangi gejala sehingga pengidap dapat menyesuaikan diri dengan area dekat seperti orang wajar, ialah dengan obat-obatan, psikoterapi, dan pengobatan semacam elektrokonvulsi (pemberian gelombang elektromagnetik ke otak).

Apabila Kamu memahami saudara yang hadapi gejala penyakit skizofrenia, lekas konsultasikan keadaan tersebut dengan dokter spesialis medis jiwa Siloam Hospitals buat memperoleh perawatan secara pas.